Sukacita lulus SMA Nita segera sirna saat dia mendengar teman-temannya segera mengalihkan pembicaraan kelulusan menjadi “melanjutkan kuliah di mana?”. Nita segera terdiam, bahkan secara perlahan dia melangkah pergi dari teman-temannya yang masih asyik membicarakan kelanjutan studi untuk jadi dokter, insinyur, ahli komputer, hakim dan …
Nita tahu bahwa dia seharusnya bersyukur karena dapat menyelesaikan SMAnya. Nita tahu bahwa seharusnya bagi seorang anak dengan orang tua yang berpenghasilan pas-pasan, lulus SMA sudah lebih dari cukup. Nita tahu seharusnya dia tidak sedih tetapi……, keinginan untuk sekolah lagi seperti teman-temannya apakah salah? Ah,… tidak… Aku tidak boleh sedih lagi, pikir Nita. Ia berusaha menenangkan hati sambil terus melangkahkan kaki pulang ke rumah.

