Dari JogLoSemar ke JogLongSemar?

Sebelumnya, dalam sebuah perjalanan di Prameks:

T: “Solonya turun mana, Mas?”
J: “Stasiun Balapan.”
T: “Ngasta teng pundi?” (kerja di mana?)
J: “Oh, kalau kantor ada di daerah X.”
T: “Ooo, asli Jogja ya, Mas?”
J: “Kalau aslinya malah Semarang.” (sambil tersenyum)
T: “Lho, lha terus … ?”

J: “Iya, kalau tinggalnya di Jogja, karena calonnya di sana.”
T: “Ooo…”
J: “Dulu kuliahnya juga di Jogja, kok.”
T: “Ooo, ya ya ya…”

Maka sempat melabeli diri dengan nama JogLoSemar.

***

Baru-baru ini dalam sebuah perjalanan dengan travel dari Jogja menuju Pekalongan:

T: “Turun di mana, Mas?”
J: “Di daerah Y. Itu perumahan di Pekalongan Kota.”
T: “Aslinya mana, Mas?”
J: “Kalau aslinya Semarang.” (sambil tak lupa tersenyum)
T: “Ooo,…”
J: “Sekarang tinggal di Jogja. Istri juga di sana.”
T: “Ooo, ya. Kalau saya asli Batang. Istri tinggal di Sleman, Jogja.”
J: “Ooo, di Pekalongan ini tempat kakak saya.”
T: “Ngasta teng pundi, Mas?” (kerja di mana?)
J: “Kalau kantor sih, di Bandung. Tapi bisa dikerjakan dari mana aja.”
T: “Ooo, ya ya ya…”

Maka sekarang lagi mencari label baru. JogLongSemar mungkin?
Atau ada yang mau usul yang lebih keren? 😉

Anyway, I’m really enjoying my life now! 😀