Bandung Day #3: Memori dan Sepatu

Beberapa hari ini makan siang bareng temen-temen kantor, jadi teringat lagi masa-masa itu. Masa-masa waktu makan bareng di ruang makan yang (relatif) kecil dan gelap, keluar makan di Warung Kecil, maupun ngantri makan di ruang belakang karena jumlah yang mau makan tidak berbanding lurus dengan tempat yang tersedia.

Sudah sekitar empat bulan lebih menjalani kerja dari rumah. Termasuk makan siang pun biasa dijalani sendirian.

Oh tidak, tidak. Bukan berarti ingin kerja kantoran lagi. Kangen suasananya, mungkin iya. Termasuk interaksi (langsung, bukan hanya online :D) dengan rekan-rekan kerja. Tapi lebih dari itu, masih menikmati bekerja dari rumah. Apalagi kondisi sekarang memang menuntut untuk itu.

Yeah, we won’t always get everything what we want, right? There’s a price to pay. No pain, no gain. And etc. etc. 😮

Cerita lainnya, baru tiga hari berada di sini, sudah dapat kabar duka. Tidak, tidak. Berita meninggalnya Steve Jobs itu memang sesuatu. Tapi yang dimaksud adalah raibnya sepatu dua orang rekan di sini.

Padahal rata-rata pada online sampai jam 2-3 pagi. Pintu pagar pun selalu digembok. Makanya mulai tadi malam, akhirnya beberapa sepatu dan sandal yang berharga diungsikan ke dalam. Disebut ‘beberapa yang berharga’, karena rupanya masih ada beberapa yang ditinggal di luar 🙂

Well, masih dua hari lagi. Sejauh ini masih konsisten untuk posting. Semoga tetap bertahan. 😉

Published by Eric Gunawan

Happiness Engineer. WordPress Ambassador. Remote Worker. Soccer News Follower. Movie Lover. Proud Father. Lucky Husband.

One thought on “Bandung Day #3: Memori dan Sepatu

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: