… kalau datang tepat waktu, memang sudah seharusnya. Kalau kepagian, ya paling cuma disapa sama satpam atau petugas cleaning service. Tapi kalau datang telat (apalagi sering), siap-siap terima sanksi. Baik berupa teguran, SP, atau sampai maksimal potong gaji.
Kalau pulangnya tepat waktu, paling cuma disindir, “Wah, sukanya tango, ya?” Kalau pulang telat (tanpa dihitung lembur) karena kerjaan belum selesai, ya salah sendiri kenapa gak diselesein dari tadi. Tapi kalau mau pulang cepat, izinnya berbelit-belit dan cenderung rumit.
Lalu bagaimana seharusnya menjadi karyawan teladan?
Ya, diusahakan kalau pas datangnya telat, jangan mengulangi kesalahan yang sama, pulangnya juga jangan telat. 😈
Disclaimer: Penulis bukanlah seorang yang selalu datang kepagian ataupun sering pulang telat. Tapi juga bukan seorang yang suka izin pulang gasik apalagi datang terlambat. Penulis hanyalah manusia biasa yang pernah mengalami semuanya.
![]()
LIKE…
+1…
Di Like beneran dong. Jangan cuma ditulis
kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa mas eric >.< *ala korea
Karyawan teladan itu adalah saya (emo)