Ban Serep

Kalian tahu ban serep? Kapan biasanya ban serep dipakai? Ya, benar. Ban serep dipakai hanya jika keadaan darurat. Pertanyaannya, seberapa sering kita memperlakukan doa seperti ban serep?

Ban Serep

Misalnya, kita baru sakit. Tidak usahlah sakit yang berat-berat. Sakit yang cukup umum, seperti pilek. Biasanya, hal pertama yang kita lakukan, ketika kita tahu kalau kita sakit, adalah … minum obat. Kita beli obat di apotek dan kita berusaha untuk mengobati diri kita sendiri. Setelah 2-3 hari kita tidak sembuh, kita mulai mencari jalan lain dengan … pergi ke dokter. Dari dokter kembali kita mendapat obat yang baru dan kita meminum obat itu secara rutin.

Selang 2-3 minggu, kita tak kunjung sembuh. Kita mulai melihat teman-teman kita bisa minum es, pergi bermain di luar dan melakukan hal-hal yang menyenangkan lainnya. Kita pun mulai gelisah karena kita tidak sembuh-sembuh. Dan kita ingat Kakak Sekolah Minggu pernah mengajarkan kalau kita baru sakit maka kita harus … berdoa. (Dalam versi yang lebih dewasa: selang 2-3 minggu, kita tak kunjung sembuh. Dan ketika kita kembali periksa ke dokter, muncul diagnosa bahwa di dalam hidung kita ada benjolan. Barulah kita gelisah dan mulai berpikir untuk … berdoa.)

Doa, seringkali menjadi ban serep dan hal terakhir yang kita ingat, ketika kita menghadapi masalah. Padahal, seharusnya doa menjadi kemudi dalam hidup kita dan mengendalikan arah dan tujuan hidup kita.

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Matius 6:33

Ket:
Gambar dipinjam dari sini.
Seperti disampaikan oleh Pdt. Budi S. Marsudi.

Published by Eric Gunawan

Happiness Engineer. WordPress Ambassador. Remote Worker. Soccer News Follower. Movie Lover. Proud Father. Lucky Husband.

10 thoughts on “Ban Serep

  1. wah.. Kak Eric lom pernah nemuin kasus seperti ini ya.. ini kebalikannya..

    Ada ibu-ibu tua dia sakit sudah cukup lama.. disuruh ke dokter gak mau.. dengan alasan “Nak, nenek gak apa-apa, kan ada Tuhan Yesus yang nolong nenek, jadi gak usah kawatir”..

    capek gak tuh.. kalo ngadepin ibu-ibu tua seperti itu..

    jadi ya lebih tepatnya Ora At Labora..

    yang berarti :
    Ora -> tidak ada
    At -> di
    Labora -> laporan

  2. mm.. mau tanya dong..
    itu yg ora et labora == tidak ada di laporan

    maksudnya gimana?
    maklum ga tau bhs tingkat tinggi.. hehehe.. 😀

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: