Turun Dulu Baru Naik

Beberapa waktu yang lalu ada kejadian di Kereta Api Prameks yang sempat membuat saya jengkel. Kejadian ini terjadi saat turun-naik penumpang dimana menurut saya, seharusnya secara logika penumpang yang ada di DALAM kereta turun terlebih dahulu. Baru setelah itu penumpang yang ada di LUAR kereta naik dan masuk ke dalam kereta.

Tetapi yang terjadi adalah, seperti bisa diduga, penumpang yang ada di bawah atau di LUAR kereta langsung merangsek masuk ke dalam kereta. Alhasil, penumpang yang di dalam pun kesulitan untuk keluar dari kereta. Dan tidak sedikit yang ngedumel dalam hati ataupun mengeluarkan kata-kata dalam kamusnya masing-masing. Hal inipun ternyata tidak lepas diamati pula di sini.
Berikut kutipan yang menyatakan hal yang senada dengan pernyataan saya.

Serentak penumpang yang di luar kereta berebut untuk masuk ke dalam tanpa mempedulikan penumpang yang hendak turun. Alhasil sumpah serapah pun banyak terlontar karena penumpang kesulitan untuk turun.

Menurut analisis saya, sebenarnya kalau mau sama-sama enak, mestinya penumpang yang akan naik menunggu penumpang yang akan turun dulu. Bukankah percuma saja kalau mereka memaksa untuk naik tetapi sampai di atas dalam kereta toh mereka gak dapat tempat duduk? Tetapi pasti yang ada di pikiran penumpang yang akan naik adalah

Yang penting aku harus dapat TEMPAT DUDUK !!

Bernilai setinggi itukah sebuah tempat duduk sehingga mengorbankan nilai-nilai seperti memperhatikan sesama. Saya berkata begini karena memang posisi saya sebagai “korban”. Kadangkala ketika saya berada pada posisi sebagai penumpang yang akan naik, tempat duduk memang menjadi prioritas utama. Tapi hal ini pun bisa diakali dengan memilih naik dari pintu di sisi yang berbeda. Sebagai contoh, jika di Stasiun Balapan Solo dan Lempuyangan Yogyakarta penumpang cenderung memilih turun di sisi selatan (karena letak pintu keluar ada di sisi ini), maka saya biasa memilih sisi utara untuk bersiap-siap naik ke kereta.

Ada kalanya, jika satpam yang ada di kereta cukup bertanggung jawab, maka beliau mencoba menahan penumpang yang akan naik dan menganjurkan agar memberi kesempatan pada penumpang yang akan turun. Menganjurkan, karena toh jika ada penumpang yang nekat, sang satpam juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dan ada kalanya, berarti kejadian yang saya alami ini tidak hanya sekali saja.

Akhirnya, pada saat kejadian tersebut, saya cuma bisa ikut berteriak-teriak,

YANG TURUN DULU !! YANG TURUN DULU !!

Published by Eric Gunawan

Happiness Engineer. WordPress Ambassador. Remote Worker. Soccer News Follower. Movie Lover. Proud Father. Lucky Husband.

12 thoughts on “Turun Dulu Baru Naik

  1. sekedar berbagi ni, ada dua sisi:
    1. dari sisi penumpang yang mau naik : gimana caranya biar dapet duduk n gak ketinggalan kereta, paling utama sih supaya bisa ikut naik dulu lah. (pengalaman aku naek kereta si gt, walopun bkn pramex, tapi KRL yang lebih ganas penumpangnya).
    2. dari sisi penumpang yang mau turun : gimana caranya biar cepet turun supaya gak keangkut lagi ke stasiun slanjutnya.
    intinya, karena kreta cuman brenti 30 detik jadi semua orang maunya cepetcepet dengan tujuannya masingmasing *ampun dah*
    alhasil, aku pernah nyusruk didorong orang yang mau turun akhirnya aku ga bisa naek, mending didorong masuk kreta, lha ini keluar, jadinya aku ga jadi naek, ketinggalan… 😦
    halo eric…hihihhihihi..:) salam kenal..

  2. Halo Dilla,
    Malang benar nasibmu, nak.. :mrgreen:
    Di KRL mana tuh?

    Salam kenal juga. Kapan-kapan nanti aku mampir tempatmu, deh 🙂

  3. bukannya KRL cuman ada di jakarta yak?? 😀
    yaampuuuun dillaaa, kesiannya nak..
    besok2 naek taksi aja yaa..
    Pasti ndak ditinggalin deh..
    Pasti ndak rebut2an tempat duduk deh *kecuali naek taksinya berdelapan orang*..

    hihihihi….

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s

%d bloggers like this: