Berbicara tentang nama, pasti langsung ingat nama sendiri.
Punya nama pasaran memang susah. Sampai-sampai di sana mengadakan jajak pendapat untuk usulan nama yang unik.
Hasilnya, pertama kali pake nama unik untuk akun Twitter yang kesohor itu 😀 Dan dipakai terus sampai sekarang termasuk untuk nama blog ini 🙂
Makanya ketika memberi nama anak, berusaha mencari yang seunik mungkin. Biar tidak mengalami kesusahan yang sama seperti papanya 😛
Tapi Tuhan Yesus sama sekali tidak mengalami kesulitan mengenali. Meski ada beberapa dengan nama yang sama, Dia tetap tahu keunikan masing-masing, tanpa perlu mengganti atau memberi nama panggilan yang lain.
Dan Dia selalu memanggil nama. Bukan cuma, “Hei, kamu yang ada di pohon …”
Ngomong-ngomong, menghafalkan 600 nama itu sangat luar biasa. Kemarin baru absen mengajar selama beberapa bulan saja, sudah lupa nama-nama anak ketika bertemu di berbagai kesempatan. Mau manggil jadi tidak bisa.
Pertanda dan pengingat untuk kembali mengajar? 🙄