Bandung Day #1: Lontong Kari

Beberapa Fun Facts setelah tiba di Bandung untuk pertama kali, sejak terakhir kali mengunjunginya sewaktu mmm… SD mungkin (lupa persisnya kapan :P).

  1. Sarapan pertama yang disantap: Lontong Kari. Seperti lontong opor, hanya kuahnya seperti kuah kari. Dan ‘kari’-nya ya cuma kuahnya itu. Tidak ada (Kari) Ayam atau (Kari) Sapi-nya. ๐Ÿ˜ฎ

  2. Harga makanan rata-rata sedikit lebih mahal daripada di Jogja (oke, ini memang relatif, tergantung tempat pastinya). Sebagai contoh, pecel lele di Jogja mungkin masih dapat 5-6 ribu, di sini 7 ribu. Kira-kira harganya sama dengan waktu di Solo (oke, ini menurut pengalaman pribadi, dan sekali lagi relatif terhadap tempat). ๐Ÿ˜‰

  3. Akhirnya membuktikan sendiri bahwa ‘air putih’ di sini sama dengan ‘air teh’. Dengan kata lain, kalau makan, minumnya teh gratis. Meski tehnya tawar, gelasnya kecil, dan tanpa es. Tapi tetap saja, teh gratis. ๐Ÿ˜€

  4. Dingin. Lebih dingin dari Jogja dan jauh lebih dingin dari Semarang. Menyesal lupa bawa sarung/selimut ke sini. ๐Ÿ˜ฆ

Well, semoga bisa terus update selama seminggu di sini. Hitung-hitung ‘ganti rugi’ karena bulan kemarin (September 2011) postingannya bolong sama sekali. ๐Ÿ˜ณ

Published by Eric Gunawan

Happiness Engineer. WordPress Ambassador. Remote Worker. Soccer News Follower. Movie Lover. Proud Father. Lucky Husband.

5 thoughts on “Bandung Day #1: Lontong Kari

      1. bwakakakak… soalnya dari kemaren kok banyak menyebut Bandung ini Bandung itu… jangan-jangan setelah seminggu, berkembang jadi sebulan, lalu setahun ๐Ÿ˜€

Leave a comment