Dialihkan

Seharusnya masih 1,5 minggu lagi. Tapi karena minggu lalu muncul flek, maka mengajukan jadwal lebih awal.

Sudah menelepon dan mendaftar. Karena memang kurang dari satu minggu, jadi ya dapat nomor besar lagi, 46 😐 (Pendaftaran dibuka paling awal satu minggu sebelumnya). Pasrah saja sekaligus berharap kalau bisa datang lebih awal, siapa tahu bisa didahulukan lagi seperti yang pertama.

Tiba harinya, izin pulang lebih cepat setengah jam dari kantor. Sampai di tempat dan … dapat pemberitahuan bahwa dokternya izin hari itu. Kok ya dari rumah sakitnya gak ngabarin dulu sebelumnya. Gimana kalau yang udah datang dari jauh-jauh? 😡

Karena ternyata dokternya – sebut saja dokter R – masih izin seminggu, ditambah lagi minggu depan ada tanggal merah, jadi baru bisa praktek dua mingguan lagi. Mau tidak mau, berpikir cepat untuk cari dokter lain.

dialihkan

Sempat mencoba menelepon tempat praktek dokter R yang lain. (Sang dokter punya tempat praktek sendiri). Dan ternyata besoknya sudah penuh jadwalnya. Dan dua hari setelah itu masih belum bisa dipastikan beliau praktek atau tidak.

Singkat cerita, sambil lihat-lihat jadwal dokter lain (untung sudah disimpan di Evernote), ternyata ada pilihan dokter lain yang kabarnya cukup bagus juga. Sebut saja dokter H, yang pas tepat hari itu praktek. Jam prakteknya mulai jam 18.00.

Mencoba menelepon, dan ternyata masih bisa. Walaupun lagi-lagi dapat nomor antrian besar, 41 😯 Tak apalah, lama-lama udah biasa ini 😀

Langsung berangkat menuju rumah sakit kedua. Sampai di sana, daftar, cek tensi, berat badan, jawab pertanyaan ini itu dari si suster dan … menunggu.

Lalu menunggu. Dan menunggu lagi.

Sekitar pukul 18.00, papan nama dokter yang jaga siang sudah dilepas. 15 menit berikutnya papan nama dokter H dipasang. Tapi pintu ruangan masih tertutup. Dan belum ada panggilan untuk pasien pertama.

Sampai habis nonton Zathura (untuk yang kesekian kalinya) di salah satu TV swasta dan berganti film FTV Indonesia yang biasanya rada gak jelas, masih belum ada tanda-tanda dipanggil.

Pukul 19.00 akhirnya pasien pertama dan kedua dipanggil. Kok langsung dua? Hebat banget dokternya. Ternyata yang kedua disuruh duduk di samping pak kusir depan ruangan (disediakan 1 kursi untuk menunggu) supaya jika pasien yang di dalam keluar, pasien berikutnya bisa langsung masuk. Sistem yang bagus juga 🙂

Lupa persisnya, mungkin sekitar 19.45 akhirnya dipanggil. Padahal kalau tidak salah hitung, baru sampai antrian kedelapan or kesembilan. Sepertinya di sini pakai sistem daftar ulang juga. Baguslah 😉

Sampai di dalam, langsung cerita soal permasalahan flek sebelumnya dan di-USG lagi. Menurut dokter sih, di dalam masih sehat. Puji Tuhan. Tapi ya karena ada flek, harus istirahat bedrest selama satu minggu. Yah, itung-itung bakal punya “teman kantor” selama seminggu ini 😀

Hanya kurang lebih 5 menit berada di ruangan. Selesai. Keluar. Bayar di kasir. Ambil obat di farmasi. Dan … selesailah proses mengantar kedua.

Pertanyaannya, kontrol berikutnya, mau ke dokter R atau ke dokter H? :mrgreen:

Published by Eric Gunawan

Happiness Engineer. WordPress Ambassador. Remote Worker. Soccer News Follower. Movie Lover. Proud Father. Lucky Husband.

Leave a comment